Sejarah lahirnya pesawat ruang angkasa atau biasa kita sebut
pesawat ulang alik yang merupakan salah satu impian besar bangsa
Amerika, dan tentu saja telah memangkas begitu besar anggaran ekonomi
negara tersebut. Namun telah menggeser visi NASA dan bangsa tersebut
dalam mendalami dan menemukan jalan untuk menjelajah ruang angkasa
setelah mengalahkan Uni Soviet dalam pendaratan di Bulan pada tahun
1969. Berikut ini artikel yang dapat salam miztix sajikan tentang
bagaimana pesawat ruang angkasa terlahir, berupa sinopsis "Program Pesawat Luar Angkasa NASA".
![]() |
Sejarah Lahirnya Pesawat Ruang Angkasa |
Awal Mula : The Silbervogel
Pada akhir tahun 1930-an, Nazi membuat sebuah proyek yang disebut
"Amerika Bomber", yaitu sebuah upaya membangun pesawat yang dapat lepas
landas dari Jerman kemudian menjatuhkan bom di daratan Amerika.
Berbagai insinyur, termasuk seorang pria bernama Eugen Sanger,
mengajukan proposal untuk pembuatan sebuah roket bersayap yang disebut
Silbervogel (Burung Perak). Ide program Sanger dikembangkan dengan
rumusan matematika Irene Bredt.
Rancangan silbervogel dapat diterbangkan hingga ke ruang suborbital,
kemudian turun ke bagian stratosfer. Pada saat itu kepadatan udara
meningkat sehingga dapat menstabilkan tumpangan kendaraan, kemudian
memantulkan kembali badan pesawat ke ketinggian yang lebih tinggi lagi.
Proses ini dapat berlangsung secara berulang-ulang, sehingga dengan
menggunakan silbervogel perjalanan melintasi Atlantik dapat dilalui
dengan waktu yang lebih cepat.
Pemikiran Nazi tidak hanya berakhir pada pembuatan silbervogel saja,
ataupun proyek Amerika Bomber lainnya. Namun konsep dasar pemikiran
program silbervogel berhasil sampai ke Amerika pada akhir Perang Dunia
II, ketika Amerika Serikat banyak membawa ilmuwan Jerman pada misi yang
dikenal sebagai operasi Paperclip. Hingga Biro Aeronautics dari
angkatan laut menjadi sangat bersemangat tentang ide-ide baru yang
dapat diketahui dan mulai berencana untuk mengejar teknologi Jerman.
Komite Penasihat Nasional untuk Aeronautic (NACA 'the National Advisory Committee for Aeronautics), yang merupakan awal sebelum berdirinya NASA, juga tertarik untuk mengembangkan program ini.
Pesawat Ruang Angkasa Amerika
Penelitian ini akhirnya berlanjut menjadi sebuah proyek yang bonafit,
semua yang berkepentingan ikut ambil bagian yang diantaranya Militer AS,
NACA dan NASA yang didirikan pada tahun 1958.
Pesawat roket X-15 adalah salah satu hasil proyek pertama yang berhasil
dibuat, pesawat ini telah dilakukan hampir mencapai 200 kali penerbangan
uji coba dari tahun 1959 sampai dengan 1968. Yang secara resmi dimulai
pada ketinggian 62 mil (100 Kilometer), pada beberapa kali uji coba. Dan
pada tahun 1967 pesawat X-15 masih memegang rekor dunia sebagai pesawat
berawak tercepat bertenaga roket, yaitu mencapai kecepatan tertinggi
4.520mph (7.274Kph) selama satu kali penerbangan.
Dalam waktu yang sama, angkatan udara AS mengerjakan proyek pesawat ruang angkasa X-20 yang dikenal dengan nama Dyna-Soar, pesawat ini didesain mirip dengan pesawat ruang angkasa pada saat ini, yang direncanakan untuk berbagai keperluan termasuk pengintaian dan pemeliharaan satelit. Namun pada akhirnya sebelum Dyna-Soar rampung dibangun, pada tahun 1963 proyek pembangunannya harus dihentikan. Pengembangan X-20 bersama dengan pesawat lain seperti HL-10 membantu meletakkan dasar untuk program perancangan pesawat ruang angkasa segera sesudahnya.
Sebuah Visi Untuk Eksplorasi Ruang Angkasa
Seperti akhir tahun 1950-an, pesawat ruang angkasa semakin dipandang dan
dapat digunakan sebagai kunci kemampuan suatu bangsa dalam mengakses,
mengeksplorasi dan melakukan eksploitasi di ruang angkasa.
Pentingnya pemahaman tersebut dikokohkan oleh prinsip yang dikeluarkan oleh insinyur Jerman yang disebut "Von Braun Paradigm". Von Braun datang ke Amerika berdasarkan operasi paperclip dan segera membuat program roket program pemerintah.
Eksplorasi ruang angkasa dalam paradigma Braun, harus melibatkan
langkah-langkah urutan sebagai berikut : mengirim manusia ke ruang
angkasa, mengembangkan pesawat ruang angkasa dan dapat digunakan
kembali, mengembangkan akses ke ruang angkasa dengan proses lebih murah
dan lebih mudah, menggunakan pesawat ruang angkasa untuk membangun
stasiun ruang angkasa, menghuni stasiun ruang angkasa dan menggunakannya
sebagai dasar dari mana untuk memulai ekspedisi berawak ke bulan dan
berlanjut ke Mars.
Segera Mendarat Ke Bulan
Pada awal perkenalan ruang angkasa, Uni Soviet memberikan dua kekalahan
yang sangat telak kepada Amerika Serikat secara berurutan. Yang pertama
Soviet meluncurkan satelit buatan pertama di dunia yang bernama Sputnik di tahun 1957, kemudian mereka menempatkan manusai pertama di ruang angkasa Yuri Gagarin pada bulan April 1961.
Menanggapi tantangan Soviet, presiden John F. Kennedy menetapkan
rencana yang sangat berani pada Mei 1961. Untuk menempatkan manusia di
bulan, dan mengembalikannya dengan selamat pada akhir tahun ini.
Maka dimulailah program Apollo, perlombaan habis-habisan ke bulan yang
didorong oleh Amerika Serikat untuk melewatkan beberapa langkah
paradigma Von Braun, karena dengan anggapan kemajuan pesat adalah sebuah
esensi. Pengembangan pesawat ruang angkasa itu kembali memprogram ulang
dukungan ulang kendaraan usang seperti kapsul.
Apollo Berakhir Dan Program Pesawat Ruang Angkasa Dimulai
Program Apollo berhasil, ketika Neil Amstrong menginjakkan kaki di bulan
pada 20 Juli 1969. Setelah mengalahkan Soviet ke bulan NASA membutuhkan
tujuan baru.
Pada awal tahun 1969, presiden Richard Nixon telah membentuk kelompok
tugas ruang angkasa untuk membantu NASA menentukan arah tujuan Apollo.
Pada bulan september tahun tersebut, tim menyampaikan laporannya, yaitu
merekomendasikan kembali paradigma Von Braun namun telah sedikit dirubah
menjadi beberapa mode : Pesawat Ruang Angkasa, Stasiun ruang angkasa,
perjalanan ke bulan dengan awak, dan akhirnya misi berawak ke Mars.
Presiden Nixon tidak senang dengan rekomendasi ini. Karena Presiden
berpikir rencana tersebut terlalu mahal untuk anggaran NASA yang telah
memotong secara besar anggaran Federal $USD 5,9 Milyar atau 4,4%
anggaran Federal pada tahun1966, kemudian $USD 4,25 Milyar (2,3% dari
anggaran Federal) pada tahun 1969. Jadi ia memusatkan pada satu aspek
program paradigma Von Braun, sedikit melupakan hal yang lain. Sementara
pada tahun 1972 pendanaan NASA terus menyusut, Presiden Nixon hanya
memberikan sebesar $USD 3,4 Milyar (1,6% dari anggaran Federal).
Lahirnya Pesawat Ruang Angkasa Atau Pesawat Ulang Alik
Visi asli NASA yang sebenarnya untuk pembuatan pesawat ruang angkasa
dapat sepenuhnya kembali berjalan, pesawat dua tingkat yang akan di uji
cobakan secara dua tahap. Hipersonik pesawat ruang angkasa
bersayap tahap pertama yang akan membawa pengorbit dipunggungnya, hingga
ketinggian setidaknya 50.000 kaki (15.240 meter). Tahap pertama ini
akan terbang kemudian kembali ke Bumi dan akan mendarat seperti pesawat
pada umumnya, sementara pengorbit terus melaju ke ruang angkasa.
Dengan cara ini masalah anggaran terus terjadi, akhirnya NASA merancang sistem shuttle seperti yang ada pada saat ini, yaitu pengorbit dikirim sangat tinggi oleh dua reusable solid rocket booster.
Demikian pula masalah pendanaan masih terjadi dari badan pengembangan
pesawat ruang angkasa generasi kedua, meninggalkan NASA untuk
mengoperasikan pesawat selama 30 tahun.
Namun pada tahun 2011 NASA tidak berpikir mereka akan menerbangkan
pesawat ruang angkasa dengan teknologi tahun 60-an dan 70-an. Pesawat
ruang angkasa pertama bernama Enterprise, diluncurkan pada bulan
september 1976. Kemudian perusahaan membuat beberapa peluncuran
penerbangan pada tahun 1977, sayangnya tidak ada satupun yang mencapai
ruang angkasa. Namun, pengorbit kedua berhasil diluncurkan secara off-line. Columbia
diluncurkan pada 12 April 1981, dan sisanya adalah sejarah. Dan setelah
Atlantis diluncurkan pada 8 Juli 2015 kemarin, manambahkan catatan baru
dalam sejarah pengembangan pesawat ruang angkasa atau pesawat ulang
alik.
Demikianlah sekilas informasi yang merupakan rangkuman atau sinopsis
mengenai lahirnya sebuah pesawat ruang angkasa hingga saat ini. Dimulai
dari ditemukannya roket yang dapat diadopsikan terhadap sebuah pesawat
oleh Nazi, hingga berdirinya badan pengembangan pesawat ruang angkasa
di Amerika (NASA). Semoga artikel ini dapat menambah wawasan pembaca
sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar